Warkah luka
Irama bicara nota luka makin sukar untukku bicarakan lagi…Bilakah puputan angin timur dapat mendamaikan walau sekelumit gelodak yang semakin bertepek parah?Mampukah aku terus melangkah demi mengejar sebuah kepuasan untuk hati yang terluka?
Walau hatiku tersayat pilu bukan kepalang mainnya…Sedangkan coretan itu semakin kuat bergema.Hingga angin sepoi sering kalah dengan rintihannya.
Siapa lagi untukku luahkan apa yang menyesak di sudut sanubari ini?Siapakah yang boleh membisikkan bagaikan alunan nyanyian gugusan air salju yang mengalir syahdu dalam jiwaku?Siapakah gerangan yang boleh menyuntik simpati untuk kurebahkan semua kekeliruan ini?Siapakah yang boleh menghayati setiap baris-baris kelukaaan dan kekecewaan yang terpalit di setiap aliran nafasku?Siapakah insannya Tuhanku?
Aku ingin menangis!Tetapi siapakah yang sudi berkongsi dan mengolamkan birai kelopak mata bersamaku?Menyesak dada dengan sendu yang mengilu?Siapa yang ingin terbabit merasa apa yang meruntuhkan kudrat rohani dan jasmaniku?Ianya sungguh terseksa Tuhanku…sungguh terseksa….
Aku tertanya hati siapa yang harus dipelihara sedangkan jiwa kerdil ini cukup terluka sekali!Bukan mudah untuk dibicarakan erti kekecewaan ini.Terlalu parah….hingga jiwaku hanyut di dalam duniaku sendiri.Merawang ringan tanpa hala di udara.Terlalu parah nurani yang hadir.Membunuh setiap ruang semangat diriku.Perlukah aku terus begini wajah-wajah kesayanganku?
Oh Tuhan!Apa bicarakah yang harus aku khabarkan pada semua hati yang terpalit?Pada jiwa yang meruntun dan tetap menyalahkan diriku!Sedangkan aku sudah tidak terdaya.walau untuk mengimbas apa yang sudah ditakdirkan untukku.Sungguh tidak berdaya Tuhanku..Terlalu terbeban hingga kudus rohaniku ini.
Perlukah pemberontakan hati itu mengheret jiwaku hingga parah sebegini?Meruntun kasih hingga rasa itu menjadi palitan duka.Aku sudah tidak berdaya Tuhanku…..Aku benar-benar tidak berdaya Tuhanku…Perlukah bicara itu terus berulang lagi hingga tiada titik penamatnya?
Ianya sudah terlalu luka,Tuhanku…..Cukup membusung dan memanah.Perit dan pedih.hinggga aku terpaksa mengadu resahku kepadaMu….Sampai bila aku harus harunginya lagi?
Bukan ku menyalahkanMu Tuhanku..sedangkan aku sudah tidak berdaya,dan aku lantas tertanya-tanya sipaa yang menghukum sebenarnya?Siapa yang mencorak dan melakarkan deretan sendu pilu itu?
Siapa yang mengukir pedih ngilu kekecewaan itu?Sedangkan aku tidak menyalahiMu.Aku hanya dibungkusi rasa kesalahan yang tidak harusku tanggung kesorangan.Ianya terlalu sakit Tuhanku…..Terlalu sakit..
Lantas aku tersedar …..waktu yang terus dilalui ini masih panjang lagi.Ianya bagaikan sehelai kain putih yang setiap waktu ditabur dengan percikan warna-warna kepiluan.Semakin hari semakin menebal…Malah tindihan warna sudah semakin menukar keceriaan…Hitam!Bukat!Sudah tidak enak untuk dipandang.Gores dan rintiknya pula semakin tidak teratur.Malah lintang pukang dengan coraknya.Bagaiman harusku kikis supaya ia kembali enak dipertontonkan??Oh Tuhanku…terlalu sukar….
Berikanlah kekuatan kepada hambamu ini Ya Allah….Tuhan yanh maha perkasa lagi maha agung…
Walau hatiku tersayat pilu bukan kepalang mainnya…Sedangkan coretan itu semakin kuat bergema.Hingga angin sepoi sering kalah dengan rintihannya.
Siapa lagi untukku luahkan apa yang menyesak di sudut sanubari ini?Siapakah yang boleh membisikkan bagaikan alunan nyanyian gugusan air salju yang mengalir syahdu dalam jiwaku?Siapakah gerangan yang boleh menyuntik simpati untuk kurebahkan semua kekeliruan ini?Siapakah yang boleh menghayati setiap baris-baris kelukaaan dan kekecewaan yang terpalit di setiap aliran nafasku?Siapakah insannya Tuhanku?
Aku ingin menangis!Tetapi siapakah yang sudi berkongsi dan mengolamkan birai kelopak mata bersamaku?Menyesak dada dengan sendu yang mengilu?Siapa yang ingin terbabit merasa apa yang meruntuhkan kudrat rohani dan jasmaniku?Ianya sungguh terseksa Tuhanku…sungguh terseksa….
Aku tertanya hati siapa yang harus dipelihara sedangkan jiwa kerdil ini cukup terluka sekali!Bukan mudah untuk dibicarakan erti kekecewaan ini.Terlalu parah….hingga jiwaku hanyut di dalam duniaku sendiri.Merawang ringan tanpa hala di udara.Terlalu parah nurani yang hadir.Membunuh setiap ruang semangat diriku.Perlukah aku terus begini wajah-wajah kesayanganku?
Oh Tuhan!Apa bicarakah yang harus aku khabarkan pada semua hati yang terpalit?Pada jiwa yang meruntun dan tetap menyalahkan diriku!Sedangkan aku sudah tidak terdaya.walau untuk mengimbas apa yang sudah ditakdirkan untukku.Sungguh tidak berdaya Tuhanku..Terlalu terbeban hingga kudus rohaniku ini.
Perlukah pemberontakan hati itu mengheret jiwaku hingga parah sebegini?Meruntun kasih hingga rasa itu menjadi palitan duka.Aku sudah tidak berdaya Tuhanku…..Aku benar-benar tidak berdaya Tuhanku…Perlukah bicara itu terus berulang lagi hingga tiada titik penamatnya?
Ianya sudah terlalu luka,Tuhanku…..Cukup membusung dan memanah.Perit dan pedih.hinggga aku terpaksa mengadu resahku kepadaMu….Sampai bila aku harus harunginya lagi?
Bukan ku menyalahkanMu Tuhanku..sedangkan aku sudah tidak berdaya,dan aku lantas tertanya-tanya sipaa yang menghukum sebenarnya?Siapa yang mencorak dan melakarkan deretan sendu pilu itu?
Siapa yang mengukir pedih ngilu kekecewaan itu?Sedangkan aku tidak menyalahiMu.Aku hanya dibungkusi rasa kesalahan yang tidak harusku tanggung kesorangan.Ianya terlalu sakit Tuhanku…..Terlalu sakit..
Lantas aku tersedar …..waktu yang terus dilalui ini masih panjang lagi.Ianya bagaikan sehelai kain putih yang setiap waktu ditabur dengan percikan warna-warna kepiluan.Semakin hari semakin menebal…Malah tindihan warna sudah semakin menukar keceriaan…Hitam!Bukat!Sudah tidak enak untuk dipandang.Gores dan rintiknya pula semakin tidak teratur.Malah lintang pukang dengan coraknya.Bagaiman harusku kikis supaya ia kembali enak dipertontonkan??Oh Tuhanku…terlalu sukar….
Berikanlah kekuatan kepada hambamu ini Ya Allah….Tuhan yanh maha perkasa lagi maha agung…
0 Comments:
Post a Comment
<< Home